This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 12 Agustus 2016

Hukum Hess

Kimia
HI!
Materi yang dibawakan Oleh ibu. Nurfaedah Ali. karena materinya susah untuk dijelaskan melalui tulisan maka simak saya contoh : dan gambar di bawah ini :

Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi Dengan Hukum Hess



Perubahan suhu yang menyertai reaksi kimia menunjukan adanya perubahan energi dalam bentuk kalor pada pereaksi dan hasil reaksi. Kalor yang diserap akan dibebaskan oleh sistem menyebabkan suhu sistem berubah. Secara sederhana kalor tersebut dapat dihitung dengan rumus : 
q = m. c. ∆t.
Dimana:
q = kalor reaksi (Q)                       m = massa sistem (gram)
∆t = perubahan suhu (oC, K)         c = kalor jenis sistem (j/g.K)
Perubahan entalpi (∆H) reaksi adalah q untuk jumlah mol pereaksi/hasil reaksi sesuai persamaan reaksi, disertai tanaada positif (reaksi endoterm) negatif (rekasi eksoterm).
Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisik untuk ekspansi Hess dalamsiklus Hess. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hokum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH) .  Menurut hukum Hess , karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh produk berbeda.
Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya. Dengan mengetahui ΔHf (perubahan entalpi pembentukan) dari reaktan dan produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi reaksi apapun, dengan rumus ΔH = ΔHfP-ΔH fR. Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpipembakaran reaktan dan produk, dengan rumus ΔH=-ΔHcP+ΔHcR
Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH). dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan penguranganentalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan.
Attikins, 1999, mengatakan banyaknya kalor yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia dapat diukur dengan menggunakan kalorimeter. Kalor dapat diukur dengan menggunakan jalan jumlah total kalor yang disetiap lingkungan kalor yang diserap air merupakan hasil dari perkalian antara massa, kalor jenis dan kenaikkan suhu, sedangkan kalor yang diserap komponen lingkungan lain yaitu tom, pengaduk, termometer, dan lain sebagainya. Merupakan hasil kali jumlah kapasitas kalor komponen-komponen ini dengan suhu. Dari sini dapat diketahui bahwa penjumlahan kalor dapat diterapkan melalui hukum Hess.
Menurut Hukum Hess, apabila suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai penjumlahan aljabar dari dua reaksi atau lebih, maka kalor reaksinya juga merupakan penjumlahan aljabar dari kalor yang menyertai masing-masing reaksi tersebut. Jumlah aljabar panas reaksi yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut. Jika sebuah sistem bebas untuk mengubah volumenya terhadap tekanan luar yang tetap, perubahan energi dalamnya tidak lagi sama dengan energi yang diberikan sebagai kalor.
Menurut Henry Hess (1840), dalam buku Rahmat, (2005: 50) mengatakan entalpi suatu reaksi tidak tergentung pada jalannya reaksi, tetapi pada awal dan akhir reaksi.∆Hr = ∆H1 + ∆H2 ∆+ H3 + …
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan entalpi suatu reaksi yang  pembakaran belerang menjadi gas belerang trioksida (SO3) yang berlangsung dalam dua tahap.
Tahap 1: S(s)  + 3O2(g)     SO2(g)  + O2(g)                           ∆H = -297,5 KJ
Tahap 2: SO2  + ½ SO2(g) →  SO3                                            ∆H = -97,9 KJ
Jika tahap 1 dan 2  dijumlahkan, maka akan diperoleh persamaan termokimia sebagai berikut.
S(s)   +  3O2(g)     SO2(g)  + O2(g)                                      ∆H = -297,5 KJ
SO2  + ½ SO2(g)  + ½ SO2(g) →  SO3                                    ∆H = -97,9 KJ
Pengertian Hukum Hess
Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi akan sama walaupun reaksi tersebut terdiri dari satu langkah atau banyak langkah. Perubahan entalpi tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi, melainkan hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir. Hukum Hess merupakan suatu hubungan kimia fisika yang diusulkan pada tahun 1840 oleh Germain Hess, kimiawan asal Rusia kelahiran Swiss.
Penjelasan Hukum Hess
Hukum Hess mempunyai pemahaman yang sama dengan hukum kekekalan energi, yang juga dipelajari di hukum pertama termodinamika. Hukum Hess dapat digunakan untuk mencari keseluruhan energi yang dibutuhkan untuk melangsungkan reaksi kimia. Perhatikan diagram berikut:


            Diagram di atas menjelaskan bahwa untuk mereaksikan A menjadi D, dapat menempuh jalur B maupun C, dengan perubahan entalpi yang sama (ΔH1 + ΔH2 = ΔH3 + ΔH4).
            Jika perubahan kimia terjadi oleh beberapa jalur yang berbeda, perubahan entalpi keseluruhan tetaplah sama. Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi merupakan fungsi keadaan. Dengan demikian ΔH untuk reaksi tunggal dapat dihitung dengan:
ΔHreaksi = ∑ ΔHf (produk) - ∑ ΔHf (reaktan)
            Jika perubahan entalpi bersih bernilai negatif (ΔH < 0), reaksi tersebut merupakan eksoterm dan bersifat spontan. Sedangkan jika bernilai positif (ΔH > 0), maka reaksi bersifat endoterm. Entropimempunyai peran yang penting untuk mencari spontanitas reaksi, karena beberapa reaksi dengan entalpi positif juga bisa bersifat spontan.
Contoh Hukum Hess
Perhatikan diagram berikut:
Pada diagram di atas, jelas bahwa jika C (s) + 2H2 (g) + O2 (g) direaksikan menjadi CO2 (g) + 2H2 (g) mempunyai perubahan entalpi sebesar -393,5 kJ. Walaupun terdapat reaksi dua langkah, tetap saja perubahan entalpi akan selalu konstan (-483,6 kJ + 90,1 kJ = -393,5 kJ).
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : ∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku : ∆H = ∆H1 + ∆H2 Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi Kumpulan soal : Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol. Pembahasan : Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut : ∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi ∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2 ∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0) ∆Hreaksi = -1298 kJ/mol. Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0 Diketahui reaksi : Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C bila itu adalah harga entalpi reaksi. Pembahasan : Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B Dari persamaan : Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida. Pembahasan : Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu. Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut : Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2 sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2 persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di sebelah kanan (bagian hasil). Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik, maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+). Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2 maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini : Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida adalah 109,5 kJ.

Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com

About Blog

Hi!
Materi Yang dibawakan Oleh Pak Bambang.
dia masuk ke kelas kami untuk mengajarkan Hal-hal baru yang akan diterapkan di Blog. kami yaitu Pertama . Daftar pengunjung Blog. kedua yaitu label perhitungan Postingan.kemudian juga tak lupa. menyuruh bendahara kami untuk mengenakan denda kepada siswa yang kurang postingan atau tidak posting sama sekali.