Kimia
HI!
Materi yang dibawakan Oleh ibu. Nurfaedah Ali. karena materinya susah untuk dijelaskan melalui tulisan maka simak saya contoh : dan gambar di bawah ini :
Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi Dengan Hukum Hess
Perubahan suhu yang
menyertai reaksi kimia menunjukan adanya perubahan energi dalam bentuk kalor
pada pereaksi dan hasil reaksi. Kalor yang diserap akan dibebaskan oleh sistem
menyebabkan suhu sistem berubah. Secara sederhana kalor tersebut dapat dihitung
dengan rumus :
q
= m. c. ∆t.
Dimana:
q
= kalor reaksi (Q)
m = massa sistem (gram)
∆t
= perubahan suhu (oC, K) c =
kalor jenis sistem (j/g.K)
Perubahan entalpi (∆H)
reaksi adalah q untuk jumlah mol pereaksi/hasil reaksi sesuai persamaan reaksi,
disertai tanaada positif (reaksi endoterm) negatif (rekasi eksoterm).
Hukum Hess adalah
sebuah hukum dalam kimia fisik untuk ekspansi Hess dalamsiklus Hess. Hukum ini
digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hokum kekekalan energi
(dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH) .
Menurut hukum Hess , karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan
entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang
digunakan untuk memperoleh produk berbeda.
Dengan kata lain,
hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan
langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya. Dengan mengetahui ΔHf
(perubahan entalpi pembentukan) dari reaktan dan produknya, dapat diramalkan
perubahan entalpi reaksi apapun, dengan rumus ΔH = ΔHfP-ΔH fR. Perubahan
entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpipembakaran
reaktan dan produk, dengan rumus ΔH=-ΔHcP+ΔHcR
Hal ini menyebabkan
perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur
secara langsung. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan
suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan
itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi
-ΔH). dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan
penguranganentalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan
reaktan.
Attikins, 1999,
mengatakan banyaknya kalor yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia dapat
diukur dengan menggunakan kalorimeter. Kalor dapat diukur dengan menggunakan
jalan jumlah total kalor yang disetiap lingkungan kalor yang diserap air
merupakan hasil dari perkalian antara massa, kalor jenis dan kenaikkan suhu,
sedangkan kalor yang diserap komponen lingkungan lain yaitu tom, pengaduk,
termometer, dan lain sebagainya. Merupakan hasil kali jumlah kapasitas kalor
komponen-komponen ini dengan suhu. Dari sini dapat diketahui bahwa penjumlahan
kalor dapat diterapkan melalui hukum Hess.
Menurut Hukum Hess,
apabila suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai penjumlahan aljabar dari dua
reaksi atau lebih, maka kalor reaksinya juga merupakan penjumlahan aljabar dari
kalor yang menyertai masing-masing reaksi tersebut. Jumlah aljabar panas reaksi
yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir sistem tersebut. Jika sebuah sistem bebas untuk mengubah volumenya
terhadap tekanan luar yang tetap, perubahan energi dalamnya tidak lagi sama
dengan energi yang diberikan sebagai kalor.
Menurut Henry Hess
(1840), dalam buku Rahmat, (2005: 50) mengatakan entalpi suatu reaksi tidak
tergentung pada jalannya reaksi, tetapi pada awal dan akhir reaksi.∆Hr = ∆H1 +
∆H2 ∆+ H3 + …
Persamaan di atas dapat digunakan
untuk menentukan entalpi suatu reaksi yang
pembakaran belerang menjadi gas belerang trioksida (SO3) yang
berlangsung dalam dua tahap.
Tahap 1: S(s) + 3O2(g)
→ SO2(g) + O2(g) ∆H = -297,5 KJ
Tahap 2: SO2 + ½ SO2(g) →
SO3 ∆H = -97,9 KJ
Jika
tahap 1 dan 2 dijumlahkan, maka akan
diperoleh persamaan termokimia sebagai berikut.
S(s) + 3O2(g) →
SO2(g) + O2(g) ∆H = -297,5 KJ
SO2 + ½ SO2(g)
+ ½ SO2(g) → SO3 ∆H = -97,9
KJ
Pengertian
Hukum Hess
Hukum Hess adalah
hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi akan sama walaupun
reaksi tersebut terdiri dari satu langkah atau banyak langkah. Perubahan
entalpi tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi, melainkan hanya tergantung pada
keadaan awal dan akhir. Hukum Hess merupakan suatu hubungan kimia fisika yang
diusulkan pada tahun 1840 oleh Germain Hess, kimiawan asal Rusia kelahiran
Swiss.
Penjelasan
Hukum Hess
Hukum Hess mempunyai
pemahaman yang sama dengan hukum kekekalan energi, yang juga dipelajari di
hukum pertama termodinamika. Hukum Hess dapat digunakan untuk mencari
keseluruhan energi yang dibutuhkan untuk melangsungkan reaksi kimia. Perhatikan
diagram berikut:
Diagram
di atas menjelaskan bahwa untuk mereaksikan A menjadi D, dapat menempuh jalur B
maupun C, dengan perubahan entalpi yang sama (ΔH1 + ΔH2 = ΔH3 + ΔH4).
Jika
perubahan kimia terjadi oleh beberapa jalur yang berbeda, perubahan entalpi
keseluruhan tetaplah sama. Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi merupakan fungsi
keadaan. Dengan demikian ΔH untuk reaksi tunggal dapat dihitung dengan:
ΔHreaksi = ∑ ΔHf (produk) - ∑ ΔHf
(reaktan)
Jika
perubahan entalpi bersih bernilai negatif (ΔH < 0), reaksi tersebut
merupakan eksoterm dan bersifat spontan. Sedangkan jika bernilai positif (ΔH
> 0), maka reaksi bersifat endoterm. Entropimempunyai peran yang penting
untuk mencari spontanitas reaksi, karena beberapa reaksi dengan entalpi positif
juga bisa bersifat spontan.
Contoh
Hukum Hess
Perhatikan
diagram berikut:
Pada
diagram di atas, jelas bahwa jika C (s) + 2H2 (g) + O2 (g) direaksikan menjadi
CO2 (g) + 2H2 (g) mempunyai perubahan entalpi sebesar -393,5 kJ. Walaupun
terdapat reaksi dua langkah, tetap saja perubahan entalpi akan selalu konstan
(-483,6 kJ + 90,1 kJ = -393,5 kJ).
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Hukum Hess adalah hukum
yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu
reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai
fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi
berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh
keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya
reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi
pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
∆H = ∆Hf hasil reaksi - ∆Hf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati
beberapa langkah seperti halnya gambar 1 di atas. Untuk menghasilkan
produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B
ke C. Untuk proses demikian, maka berlaku :
∆H = ∆H1 + ∆H2
Gambar 1. Proses menghasilkan produk suatu reaksi
Kumpulan soal :
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol
hidrokarbon C2H2 (mr = 26) bila diketahui entalpi pembentukan H2O(g) =
-285 kJ/mol, CO2(g) = -393 kJ/mol dan C2H2(g) = +227 kJ/mol.
Pembahasan :
Pertama-tama, hal yang harus kita lakukan adalah membuat persamaan
reaksi untuk pembakaran C2H2. Ingat bahwa pembakaran artinya senyawa
direaksikan dengan oksigen (O2). Reaksi pembakaran hidrokarbon selalu
menghasilkan karbondioksida dan uap air. Setelah disetarakan akan
dihasilkan persamaan reaksi seperti berikut :
∆Hreaksi = ∆H hasil - ∆H pereaksi
∆Hreaksi = 2 ∆Hf CO2 + ∆Hf H2O - ∆Hf C2H2 - 5/2 ∆Hf O2
∆Hreaksi = 2 (-393) + (-285) - 227 - 5/2 (0)
∆Hreaksi = -1298 kJ/mol.
Ingat bahwa ∆H unsur-unsur bernilai 0 sehingga ∆Hf O2 = 0
Diketahui reaksi :
Dari ketiga reaksi di atas, tentukanlah hubungan antara A, B, dan C
bila itu adalah harga entalpi reaksi.
Pembahasan :
Sehingga hubungan A, B, dan C adalah C = A + B
Dari persamaan :
Tentukan kalor pembentukan 1 mol karbon monooksida.
Pembahasan :
Untuk soal seperti ini, akan sangat membantu jika kita menyusun
persamaan reaksi pembentukan 1 mol karbon monoksida terlebih dahulu.
Adapun reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, perhatikan apa saja bagian pereaksi dan apa
saja bagian hasil reaksi. Di bagian pereaksi (kiri) ada C dan O2
sedangkan di bagian hasil (kanan) ada CO. Oleh karena itu susunlah 2
persamaan yang diberikan pada soal menjadi sedemikian rupa sehingga pada
bagian pereaksi terdapat atom C dan O2 sedangkan CO upayakan berada di
sebelah kanan (bagian hasil).
Persamaan no 1 sudah sesuai dengan yang kita inginkan sehingga dapat
kita tulis demikian sementara persamaan no 2, 2 mol CO berada di
sebelah kiri oleh karena itu persamaan reaksinya harus kita balik karena
kita menginginkan CO di bagian hasil reaksi (kanan). Karena dibalik,
maka tanda negatif (-) pada entalpinya berubah menjadi positif (+).
Selanjutnya, karena persamaan no 2 yang sudah dibalik menhasilkan 2 mol
CO sementara kita menginginkan 1 mol CO, maka persamaan reaksinya dikali
dengan 1/2 agar dihasilkan 1 mol CO. Karena persamaan reaksi dikali 1/2
maka entalpi reaksi juga dikali 1/2 seperti di bawah ini :
Jadi kalor yang dilepaskan untuk pembentukan 1 mol karbon monooksida
adalah 109,5 kJ.
Sumber:
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/10/hukum-hess-dan-contoh-menghitung-perubahan-entalpi.htmlContent is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com